Kakak

Kak, aku menangis.
Setiap malam dadaku terasa sesak.
Airmata itu telah seharian kutahan. 
Maka saat malam tiba, ia keluar hingga menusuk-nusuk kedalam dada.
Kak jika mungkin jangan biarkan aku terlalu terluka.
Aku ingin berjalan dengan benar.
Aku ingin berjalan dengan lancar.
Aku ingin segera sampai pada tujuan.
Meraih mimpi-mimpiku.
Tapi adikmu ini begitu lemah, saat menangis dan terluka, kakiku akan terasa berat, badanku sempoyongan, dan tanganku sering bergetar.
Aku terseok-seok dijalanan.
Sulit bagiku menaiki sebuah tangga.  apalagi meneruskan perjalanan menuju puncak impian.
juga mataku terasa perih, jika aku terus menangis.
Terasa berat dan pandanganku mulai mengabur.
Jika mungkin jangan pergi, hadanglah airmataku agar tak tumpah terlalu sering.
Jika mungkin, aku mohon...
Aku sangat lelah kak.

AL

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sajak Airmata

Sebuah Anugrah, Bukan Yang Terindah Namun Yang Paling Berharga.