Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018
Tanyakan pada hatimu Kapan kau akan berdamai dengan masalalu Darimana datangnya kebencian? Kau mendatangkannya dan merawatnya kemudian. Kau menyimpan amarah Dalam hatimu, dalam darahmu dan seisi kepalamu. Kau bisikan dendam pada setiap urat nadimu. Kau marah Pada siapa? Seolah kau ingin mengutuk seisi dunia Seolah yang lain tak pernah merasa luka Kau berteriak Siapa yang ingin kau adili? Seolah kau ingin mereka pun tersiksa Seolah tak cukup bagi mereka juga merasa susah hidup didunia. Kau selalu melihat penderitaanmu Hingga lupa pada penderitaan orang lain Kau menangis, dan sebisa mungkin membuat orang lain lebih menangis. Bercerminlah... Tatap pantulan wajahmu Mungkin kau akan melihat tanduk dikepalamu Atau taring di antara gigimu Yang kau anggap musuh sebenarnya tidak kau kenali. Dialah Tuhan, yang menciptakan dukamu, sebagai ujianmu. Kau memusuhi takdir yang menimpamu bukan? Maka Tuhan satu-satunya Dzat yang menjadi musuh terbesarmu. -AL-

Keep To Be A Human

Kau yang pernah menyingkirkan airmata demi mati rasa. Pada akhirnya kau sadar... Kau akan membutuhkan airmata... Untuk tetap menjadi manusia Kau akan menyadari bahwa airmata dapat menyembuhkan luka. Ia mengalirkannya, serpihan-serpihan luka. Tak semuanya... Namun sedikit memudar. Tetaplah menjadi manusia dengan senyuman dan airmata. Meski kehidupan seringkali membuatmu menyerah. Untuk tetap menjadi manusia. AL 30 desember 2017

Tinta

Tinta Aku yang mencintai susunan abjad bermelody. Membelai kata dalam setiap tangga nada. Memilin pola hingga tercipta sebuah makna. Aku yang mencintai aksara Mendengar ia mengalun dalam dada, menggetarkan ke seluruh raga. Aku menuliskannya, berpendar-pendar diatas kertas sederhana. Bak malaikat menyilaukan mata, meneduhkan jiwa. Aku menandakannya dengan ujung jemari yang terbuka. Dengan tinta, kugariskan lekuk tubuh prosa. -AL-
Bagaimana aku menjelaskannya kepadamu Bahwa di setiap nafasku selalu ada namamu Di setiap malam-malamku Aku berharap kau akan datang kedalam mimpiku. Katakan padaku, bagaimana caramu membuatku terjatuh, tepat dihatimu. Ketahuilah aku gelisah, setiap saat mempertanyakan kewarasanku. Maka beri aku jawaban bagaimana hatiku tetap memilihmu. Dan selalu dirimu.  Tak cukup satu atau ribuan kali, aku inginkan kau dalam setiap kehidupanku. Jika dalam kehidupan ini hatiku tak memiliki kesempatan bahagia. Maka aku akan menunggu sampai kelahiran berikutnya, untuk kembali berharap memilikimu. AL